Tanaman
Kayu Putih Berkhasiat
Nama kayu putih diambil dari
warna batangnya yang berwarna putih.
Kayu putih, atau disebut juga gelam, adalah tumbuhan perdu, yang
terutama tumbuh secara alami di Indonesia bagian timur, di kepulauan Maluku, di
Sulawesi, serta Australia bagian utara, yang kemudian menyebar ke Pulau Jawa.
Di wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya Flores, orang menyebutnya kapepe.
Kayu putih termasuk tumbuhan bandel. Mudah tumbuh di tanah
tandus maupun panas, bisa juga tumbuh di daerah basah. Dalam buku Herba dan Tanaman Hias,
Penangkal Nyamuk dan Polusi Udara (2006), disebutkan tumbuhan
ini dapat tumbuh baik di tanah berdrainase baik ataupun jelek,dengan kadar
garam tinggi ataupun asam, bahkan toleran terhadap kebakaran.
Kayu putih tumbuh mulai dari daerah pantai di dekat hutan bakau,
di tanah berpasir, tanah berawa-rawa, sampai ketinggin 400 meter di atas
permukaan air laut.
Nama ilmiahnya, Melaleuca
leucadendra, (L.), L., dengan sinonim Melaleuca leucadendron.
Para ahli taksonomi memasukkannya ke dalam anggota suku jambu-jambuan,
Myrtaceae.
Kayu putih adalah tumbuhan pohon berbatang kecil.
Cabang-cabangnya menggantung ke bawah. Nama kayu putih merujuk pada kulit
batangnya yang berwarna putih, berlapis-lapis, dengan bagian permukaan
mengelupas. Kulit pohon kayu putih mengandung zat kimia lignin dan
melaleucin.
Bentuk daunnya lancip, dengan tulang daun sejajarseperti tombak.
Daun kayu putih mengandung senyawa kimia minyak atsiri sineol, alpha-terpineol,
valeraldehida, dan benzaldehida.
Bunganya berwarna putih. Buahnya, mengandung minyak terbang yang
berissi sineol, terpinol, asam mentega, dan asam valerianat.
Semua bagian tumbuhan mengeluarkan aroma khas minyak kayu putih.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas, aroma khas minyak kayu
putih dapat dibaui orang yang berdekatan dengan pohon ini.
Bagian daun dan ranting yang terutama dimanfaatkan sebagai
sumber minyak kayu putih, yang dalam bahasa Inggris disebut cajuput oil, dengan
cara diekstrak minyaknya.
Manfaat dan Khasiat
Buku Herba
dan Tanaman Hias, Penangkal Nyamuk dan Polusi Udara menyebutkan
kayu putih secara tradisional dimanfaatkan untuk obat sakit kepala, perut
kembung, diare, mengobati rematik, nyeri pada tulang dan saraf
(neuralgia), radang usus, sakit gigi, mengobati gigitan serangga, hingga
epilepsi.
Daunnya yang pedas dan hangat, menghilangkan sakit (analgesik),
peluruh keringat (diaforetik), antirematik, peluruh kentut (karminatif), pereda
kulit (spasmolitik).
Buahnya yang juga pedas, dengan aroma yang khas, berkhasiat
untuk obat sakit perut, karminatif, dan meningkatkan nafsu makan.
Mengingat potensinya tersebut, kayu putih dapat diusahakan dalam
bentuk hutan usaha (agroforestri) untuk keperluan industri. Minyak kayu putih
yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran
minyak pengobatan lain (seperti minyak telon) atau campuran parfum serta produk
rumah tangga lain.
Selain diambil bagian-bagian tumbuhannya untuk industri, kayu
putih juga ditanam untuk tujuan reboisasi, peneduh jalan, atau bahkan tanaman
hias. (Des Emilia)
No comments:
Post a Comment